Adakah Liburan untuk Operator Dapodik?
Adakah Liburan untuk Operator Dapodik? Judul artikel ini sengaja saya buat demikian, sebagai refleksi terhadap pekerjaan operator sekolah. Memang, saya sendiri juga bertugas sebagai operator di sebuah sekolah swasta. Sehingga cukup mengerti bagaimana seorang operator harus bekerja untuk memastikan data sekolah tetap valid.
Kembali pada judul artikel ini, libur memang waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang. Tak terkecuali bagi mereka yang beraktifitas di sekolahan, mulai dari peserta didik, staf (karyawan), hingga Pendidik dan Tenaga Kependidikan itu sendiri.
Kebetulan ketika artikel ini saya buat, pendidikan di seluruh Indonesia sedang dalam masa libur panjang setelah semesteran. Waktu untuk rehat dari segala macam aktifitas sekolah yang telah 6 bulan dilakukan.
Pada waktu libur datang, biasanya digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari berkumpul dengan keluarga, bermain hingga liburan ke berbagai tempat wisata. Intinya, liburan sekolah menjadi momentum refreshing yang begitu didamba-dambakan kedatangannya.
Namun, apakah liburan itu berlaku juga untuk operator dapodik sekolah? Apakah mereka juga bisa menikmati hari libur dengan berbagai aktivitas di luar pekerjaan sebagai operator? Bisakah mereka liburan penuh ke sebuah tempat untuk berwisata?
Menanggapi sederetan pertanyaan tersebut, dengan tegas saya jawab TIDAK BISA. Mengapa demikian? Bekerja sebagai operator atau para guru yang diberi tugas sebagai operator dapodik harus selalu siap bekerja tanpa batasan waktu.
Hal ini disebabkan, seorang operator dapodik wajib mengetahui kabar terbaru seputar pendidikan terutama tentang pendataan dapodik. Biasanya, informasi tersebut harus segera direspon oleh sekolah. Dan semua itu pada akhirnya akan dikembalikan menjadi tugas operator dapodik sekolah.
Pada liburan kali ini saja misalnya, meski dalam surat edaran secara resmi disebutkan waktu libur sekolah berlangsung selama 2 minggu pada kenyataannya itu tak berlaku untuk operator. Di masa liburan saat ini, mereka harus melakukan pendataan terhadap calon peserta UN. Bukan pekerjaan yang sembarangan memang, sebab ini berhubungan dengan data siswa yang akan mengikuti UN pada tahun 2017 mendatang.
Sebenarnya, apa saja sih pekerjaan operator dapodik itu? Kok mereka terlihat selalu online terus? Membuka facebook, watsaap dan google setiap hari? Enak benar jadi operator dapodik itu ya?
Pernahkah anda ditanya oleh rekan di sekolah demikian? Kalau saya sendiri sering mengalaminya. Setelah mendengar sederetan pertanyaan tersebut pengorbanan yang selama ini dilakukan seakan-akan tak ada gunanya? Kadang-kadang saya merasa emosi, lantaran beban bekerja yang sangat berat dipandang sebelah mata oleh sesama rekan kerja di sekolah.
Perlu dipahami bersama oleh para stakeholder sekolah, pekerjaan operator dapodik itu memang harus online. Karena berhubungan dengan data sekolahan. Apabila operator sering online, membuka media sosial itu tandanya sang operator aktif. Ia mau mencari berbagai berita terbaru, supaya sekolahan tempatnya bekerja tidak ketinggalan informasi.
Tugas operator juga sangat kompleks. Bahkan beban pekerjaannya bisa disetarakan atau bisa dikatakan melebih kepala sekolah. Mengapa? Sebab semua hal yang berkaitan dengan sekolah berada di tangan operator. Mulai dari dana BOS, PIP, UN sampai dengan sertifikasi guru dibebankan kepada operator dapodik. Lihat saja daftar pekerjaannya di bawah ini.
2. Mengoperasikan Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP), yaitu mengisi kuesioner penjaminan mutu yang mencapai ratusan untuk seorang responden. Silahkan kalikan sendiri dengan jumlah responden di sekolah anda.
3. Verval Peserta didik, untuk memastikan validitas data peserta didik di sekolah
4. Verval PTK, untuk memastikan validitas data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolah
5. Sertifikasi Guru, memastikan input data pembelajaran guru benar supaya dana sertifikasinya turun (meski setelah turun, guru pura-pura tidak tahu)
6. PIP siswa, memastikan siswa penerima KIP memperoleh dana PIP
7. Memastikan sekolah memperoleh dana BOS
8. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Semua pendataan tersebut harus beres pada waktunya, supaya tidak ada persoalan bagi sekolah. Misalnya keterlambatan penyaluran dana BOS yang bisa merugikan sekolah. Maka sangat wajar, meski waktunya liburan, pada kenyataannya operator dapodik tetap harus bekerja menjaga data.
Kendati demikian, para operator dapodik tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa mengeluh mereka rela bekerja 24 jam untuk memastikan dapodik bisa disinkronisasi, kuesioner PMP berhasil dikirim ke server pusat atau data peserta didik dan PTK di sekolah valid.
Semua itu sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi para operator. Hanya saja kondisi demikian jangan sampai terjadi berlarut-larut. Diakui atau tidak, peran operator dapodik sekolah saat ini sangat utama sekali. Namun, di sisi lain keberadaan belum mendapat payung hukum yang memadai. Salah satunya dalam hal kesejahteraan.
Hal itulah yang selama ini membuat para operator dapodik harus rela bekerja keras dengan bayaran seikhlasnya. Sebab belum ada payung hukum kuat untuk menyelesaikan persolan tersebut. Kabar bahwa mereka akan memperoleh tunjangan profesi nyatanya sampai sekarang belum juga terwujud. Namun, dalam hati saya berharap harapan itu bisa terealisasi.
Sepertinya tulisan ini sudah terlalu panjang. Seperti yang sudah saya jelaskan dimuka bahwa artikel ini sebagi refleksi tentang pekerjaan operator dapodik yang tak kenal kata libur. Terakhir dari saya, Semangat Terus Para Operator Dapodik, Kalian adalah Pahlawan Data Pendidikan Indonesia.
Kembali pada judul artikel ini, libur memang waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang. Tak terkecuali bagi mereka yang beraktifitas di sekolahan, mulai dari peserta didik, staf (karyawan), hingga Pendidik dan Tenaga Kependidikan itu sendiri.
Adakah Liburan untuk Operator Dapodik? |
Kebetulan ketika artikel ini saya buat, pendidikan di seluruh Indonesia sedang dalam masa libur panjang setelah semesteran. Waktu untuk rehat dari segala macam aktifitas sekolah yang telah 6 bulan dilakukan.
Pada waktu libur datang, biasanya digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari berkumpul dengan keluarga, bermain hingga liburan ke berbagai tempat wisata. Intinya, liburan sekolah menjadi momentum refreshing yang begitu didamba-dambakan kedatangannya.
Namun, apakah liburan itu berlaku juga untuk operator dapodik sekolah? Apakah mereka juga bisa menikmati hari libur dengan berbagai aktivitas di luar pekerjaan sebagai operator? Bisakah mereka liburan penuh ke sebuah tempat untuk berwisata?
Menanggapi sederetan pertanyaan tersebut, dengan tegas saya jawab TIDAK BISA. Mengapa demikian? Bekerja sebagai operator atau para guru yang diberi tugas sebagai operator dapodik harus selalu siap bekerja tanpa batasan waktu.
Hal ini disebabkan, seorang operator dapodik wajib mengetahui kabar terbaru seputar pendidikan terutama tentang pendataan dapodik. Biasanya, informasi tersebut harus segera direspon oleh sekolah. Dan semua itu pada akhirnya akan dikembalikan menjadi tugas operator dapodik sekolah.
Pada liburan kali ini saja misalnya, meski dalam surat edaran secara resmi disebutkan waktu libur sekolah berlangsung selama 2 minggu pada kenyataannya itu tak berlaku untuk operator. Di masa liburan saat ini, mereka harus melakukan pendataan terhadap calon peserta UN. Bukan pekerjaan yang sembarangan memang, sebab ini berhubungan dengan data siswa yang akan mengikuti UN pada tahun 2017 mendatang.
Sebenarnya, apa saja sih pekerjaan operator dapodik itu? Kok mereka terlihat selalu online terus? Membuka facebook, watsaap dan google setiap hari? Enak benar jadi operator dapodik itu ya?
Pernahkah anda ditanya oleh rekan di sekolah demikian? Kalau saya sendiri sering mengalaminya. Setelah mendengar sederetan pertanyaan tersebut pengorbanan yang selama ini dilakukan seakan-akan tak ada gunanya? Kadang-kadang saya merasa emosi, lantaran beban bekerja yang sangat berat dipandang sebelah mata oleh sesama rekan kerja di sekolah.
Perlu dipahami bersama oleh para stakeholder sekolah, pekerjaan operator dapodik itu memang harus online. Karena berhubungan dengan data sekolahan. Apabila operator sering online, membuka media sosial itu tandanya sang operator aktif. Ia mau mencari berbagai berita terbaru, supaya sekolahan tempatnya bekerja tidak ketinggalan informasi.
Tugas operator juga sangat kompleks. Bahkan beban pekerjaannya bisa disetarakan atau bisa dikatakan melebih kepala sekolah. Mengapa? Sebab semua hal yang berkaitan dengan sekolah berada di tangan operator. Mulai dari dana BOS, PIP, UN sampai dengan sertifikasi guru dibebankan kepada operator dapodik. Lihat saja daftar pekerjaannya di bawah ini.
Daftar Pekerjaan Operator Dapodik
1. Mengoperasikan Aplikasi Dapodik, meliputi data sekolah, peserta didik, PTK, Pembelajaran, sarana prasarana dan lain-lain.2. Mengoperasikan Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP), yaitu mengisi kuesioner penjaminan mutu yang mencapai ratusan untuk seorang responden. Silahkan kalikan sendiri dengan jumlah responden di sekolah anda.
3. Verval Peserta didik, untuk memastikan validitas data peserta didik di sekolah
4. Verval PTK, untuk memastikan validitas data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Sekolah
5. Sertifikasi Guru, memastikan input data pembelajaran guru benar supaya dana sertifikasinya turun (meski setelah turun, guru pura-pura tidak tahu)
6. PIP siswa, memastikan siswa penerima KIP memperoleh dana PIP
7. Memastikan sekolah memperoleh dana BOS
8. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Semua pendataan tersebut harus beres pada waktunya, supaya tidak ada persoalan bagi sekolah. Misalnya keterlambatan penyaluran dana BOS yang bisa merugikan sekolah. Maka sangat wajar, meski waktunya liburan, pada kenyataannya operator dapodik tetap harus bekerja menjaga data.
Bagaimana dengan Kesejahteraan Operator Dapodik?
Berbicara tentang kesejahteraan operator dapodik maka kita akan berbicara mengenai keikhlasan. Banyak dari mereka ini menerima bayaran seikhlasnya dari sekolah. Saya tidak memungkiri, ada yang sudah mendapat bayaran “layak” namun saya rasa itu tidak banyak.Kendati demikian, para operator dapodik tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa mengeluh mereka rela bekerja 24 jam untuk memastikan dapodik bisa disinkronisasi, kuesioner PMP berhasil dikirim ke server pusat atau data peserta didik dan PTK di sekolah valid.
Semua itu sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi para operator. Hanya saja kondisi demikian jangan sampai terjadi berlarut-larut. Diakui atau tidak, peran operator dapodik sekolah saat ini sangat utama sekali. Namun, di sisi lain keberadaan belum mendapat payung hukum yang memadai. Salah satunya dalam hal kesejahteraan.
Hal itulah yang selama ini membuat para operator dapodik harus rela bekerja keras dengan bayaran seikhlasnya. Sebab belum ada payung hukum kuat untuk menyelesaikan persolan tersebut. Kabar bahwa mereka akan memperoleh tunjangan profesi nyatanya sampai sekarang belum juga terwujud. Namun, dalam hati saya berharap harapan itu bisa terealisasi.
Sepertinya tulisan ini sudah terlalu panjang. Seperti yang sudah saya jelaskan dimuka bahwa artikel ini sebagi refleksi tentang pekerjaan operator dapodik yang tak kenal kata libur. Terakhir dari saya, Semangat Terus Para Operator Dapodik, Kalian adalah Pahlawan Data Pendidikan Indonesia.