Berbagai Aksi Pemberdayaan Komunitas
Apakah di daerah kalian pernah atau sedang dilakukan program pemberdayaan komunitas? Bersyukurlah apabila daerah kalian pernah atau sedang melaksanakan program pemberdayaan. Artinya, masyarakat di daerah kalian sedang berproses menuju kesejahteraan yang lebih baik. Pemberdayaan dalam masyarakat biasanya diinisiasi oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pihak independen nonpemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ada juga peran perusahaan, misalnya melalui Corporate Social Responsibility (CSR). CSR dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab serta kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Secara garis besar ada dua model pemberdayaan masyarakat, yaitu top down (dari atas ke bawah) dan bottom up (dari bawah ke atas). Inisiator program pemberdayaan pada model top down adalah pemerintah. Oleh karena itu, peran pemerintah pada model pemberdayaan top down lebih dominan. Sebaliknya, peran masyarakat dalam model bottom up lebih banyak. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh lebih dominannya peran masyarakat dalam menginisiasi program pemberdayaan. Setiap model pemberdayaan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Adapun keunggulan dan kelemahan model pemberdayaan top down dan bottom up sebagai berikut.
Kedua model pemberdayaan top down ataupun bottom up dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Adapun contoh aksi pemberdayaan komunitas di berbagai bidang sebagai berikut.
1. Bidang Sosial
Permasalahan sosial sering terjadi dalam masyarakat di lingkungan sekitar kita. Sebagai contoh, kasus pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, perundungan (bullying), perdagangan manusia, serta masalah sosial lainnya. Permasalahan sosial tersebut harus segera diselesaikan bersama, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat melalui upaya pemberdayaan di bidang sosial. Adapun contoh aksi pemberdayaan di bidang sosial yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sosial sebagai berikut.
Pemberdayaan tidak selalu dilakukan dalam bentuk material. Pencegahan masalah sosial dan pendampingan juga termasuk bagian kegiatan pemberdayaan dalam masyarakat. Sebagai contoh, sosialisasi dan kampanye antikekerasan dengan melibatkan organisasi atau komunitas lokal. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya masalah sosial.
Pelatihan dan pemilihan duta yang berperan sebagai agen perubahan juga dapat menjadi alternatif pencegahan berbagai masalah sosial. Sebagai contoh, pemilihan duta pelajar antikekerasan untuk mencegah terjadinya perundungan di sekolah. Duta pelajar berperan membantu mengedukasi teman-temannya di sekolah terkait dampak masalah sosial tersebut.
Selain itu, ada penanganan melalui bimbingan konseling secara berkala. Misalnya, konseling dan advokasi yang dilakukan oleh tenaga ahli dan relawan untuk para korban kekerasan. Upaya tersebut dibutuhkan untuk penyembuhan trauma (trauma healing) korban. Adapun advokasi bertujuan membantu dan mendampingi Masyarakat yang tidak mampu bersuara untuk memperoleh keadilan.
Kalian juga dapat melaksanakan pemberdayaan di bidang social dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menjadi duta antikekerasan di lingkungan sekolah. Sebagai duta, kalian dapat memberikan edukasi, konseling sebaya, dan mengampanyekan penolakan terhadap berbagai bentuk bullying di sekolah. Kalian dapat berkolaborasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk melaksanakan peran tersebut.
2. Bidang Seni Budaya
Era globalisasi dan digitalisasi mendorong kemudahan pertukaran budaya antarmasyarakat dari berbagai daerah. Kondisi demikian menyebabkan masyarakat modern rentan meninggalkan budayabudaya lokal. Seni budaya lokal yang bersifat tradisional sering dianggap kurang menarik dan relevan dengan kehidupan modern. Kondisi demikian salah satunya ditandai dengan menurunnya eksistensi komunitas perajin atau seniman budaya lokal. Penurunan eksistensi tersebut seiring dengan berkurangnya minat generasi muda untuk melestarikan budaya lokal.
Apa saja aksi pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya lokal? Kalian dan berbagai pihak terkait dapat melakukan aksi-aksi berikut untuk melestarikan budaya.
Budaya lokal dapat bertahan apabila dilestarikan Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan wadah dan ruang yang memadai agar budaya lokal dapat dilestarikan serta dikenal oleh masyarakat secara luas. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pembentukan komunitas dan organisasi budaya. Sebagai contoh, sanggar untuk seni tari, musik tradisional, drama, dan kriya yang dapat melatih serta meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.
Budaya lokal dari berbagai daerah juga perlu diberi ruang agar dikenal luas masyarakat. Sebagai contoh, penyelenggaraan festival budaya, baik secara langsung maupun digital. Upaya tersebut dapat menarik perhatian dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya. Budaya tak benda seperti upacara adat atau ritual tertentu juga dapat dilestarikan melalui pengembangan wisata. Selain melestarikan budaya, pengembangan wisata juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengembangkan inovasi produk lokal, misalnya melalui pelatihan pengembangan produk budaya lokal sesuai selera pasar. Inovasi juga memungkinkan terjadinya akulturasi budaya sehingga tercipta budaya baru.
Adakah seni budaya lokal di lingkungan sekitar kalian yang hampir terancam punah? Apa yang dapat kalian lakukan untuk mencegah terjadinya kepunahan budaya lokal tersebut? Kalian dapat melakukan upaya pelestarian budaya lokal, mulai dari diri kalian sendiri. Sebagai contoh, mempelajari seni budaya lokal melalui sanggar atau ekstrakurikuler di sekolah. Melalui upaya tersebut, seni budaya lokal di daerah kalian dapat lestari hingga generasi berikutnya. Kalian juga dapat ikut melestarikan seni budaya lokal dengan mempromosikannya melalui media sosial. Penyajian konten-konten budaya yang menarik dan inovatif dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengenal budaya-budaya lokal di lingkungan sekitar.
3. Bidang Ekonomi
Pemberdayaan komunitas lokal di bidang ekonomi dapat dilakukan dengan mengembangkan UMKM. Apa yang kalian ketahui tentang UMKM? Adakah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di lingkungan sekitar kalian? UMKM biasanya ditemukan pada unit jenis usaha rumah tangga. UMKM merupakan istilah yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha tertentu. UMKM merupakan pemberdayaan komunitas lokal yang bergerak di bidang ekonomi. Keberadaan UMKM mampu membawa dampak positif bagi perekonomian negara karena membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja. Dengan adanya UMKM, angka pengangguran dan kemiskinan makin berkurang. Oleh karena itu, pengembangan UMKM dinilai lebih efektif untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran dibandingkan memberikan bantuan langsung tunai.
Masalah pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan ekonomi dapat diselesaikan melalui kewirausahaan dan pengembangan unit usaha. Akan tetapi, banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan memadai untuk mulai berwirausaha. Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan menjadi salah satu bentuk aksi pemberdayaan yang perlu diberikan kepada masyarakat.
Pendidikan kewirausahaan dalam komunitas lokal diharapkan dapat membuka peluang usaha. Selain pendidikan kewirausahaan, upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui pelatihan kerja atau memberikan keterampilan khusus. Agar lebih tepat guna, pelatihan kerja perlu mempertimbangkan potensi alam, lingkungan sosial, budaya, dan latar belakang pendidikan masyarakat. Sebagai contoh, pelatihan usaha keripik karena suatu daerah memiliki potensi alam melimpah, seperti ketela, buah, tempe, dan lainnya.
Kendala yang biasanya dialami masyarakat untuk memulai usaha adalah keterbatasan modal. Oleh karena itu, bantuan modal juga dapat diberikan kepada masyarakat. Modal tidak hanya dalam wujud uang, tetapi dapat berupa peralatan dan tempat usaha yang terjangkau. Untuk memulai suatu usaha juga diperlukan jaringan atau pemasaran hasil produk. Pemberdayaan dalam bentuk pendampingan digitalisasi pemasaran produk dapat dijadikan alternatif aksi pemberdayaan. Komunitas lokal didorong untuk memasarkan produknya dalam skala lebih luas melalui marketplace.
Selain pemerintah, swasta, dan masyarakat, kalian juga dapat berperan serta melakukan pemberdayaan bidang ekonomi di lingkungan sekitar. Sebagai contoh, mendampingi dan mengedukasi UMKM atau unit usaha lain mengenai pemasaran produk secara modern. Kalian dapat mengenalkan cara memanfaatkan marketplace atau aplikasi-aplikasi jasa layanan pesan antar. Kalian juga dapat mengarahkan dan membantu dalam pembuatan iklan melalui poster atau video untuk mempromosikan produk mereka. Apakah kalian memiliki ide-ide kreatif lainnya? Coba kemukakan ide kreatif kalian di kelas agar bisa didiskusikan bersama teman-teman.
4. Bidang Pendidikan
Kurang meratanya pendidikan menjadi salah satu masalah yang penting untuk segera diselesaikan. Masalah tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang akhirnya berdampak menghambat proses pembangunan nasional. Padahal, sumber daya manusia berkualitas adalah kunci dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan sosial suatu negara. Masalah rendahnya pendidikan biasanya ditemui di wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Masalah pendidikan juga banyak dialami oleh kelompok marginal, seperti anak jalanan, anak putus sekolah, keluarga miskin, dan kalangan difabel. Oleh karena itu, kelompok rentan tersebut perlu memperoleh pemberdayaan di bidang pendidikan.
Pemberdayaan di bidang pendidikan dapat diberikan melalui jalur pendidikan nonformal dan informal. Pendidikan nonformal dapat diberikan dalam bentuk pelatihan kerja dan kursus bersertifikat. Adapun pendidikan informal dapat dilakukan melalui Pendidikan keluarga, komunitas lokal, dan lingkungan sekitar. Adakah aksi-aksi pemberdayaan pendidikan tersebut di lingkungan sekitar kalian? Mari simak beberapa aksi pemberdayaan di bidang pendidikan berikut.
Pendidikan nonformal biasanya diselenggarakan oleh Lembaga penyelenggara pendidikan, baik negeri maupun swasta. Contoh penyelenggara pendidikan nonformal adalah Balai Latihan Kerja (BLK). Sementara itu, contoh pendidikan informal dapat dilakukan melalui Posyandu, taman baca, dan rumah singgah. Selain memberikan layanan kesehatan, Posyandu juga memberikan edukasi kepada keluarga, seperti memberikan penyuluhan gizi, ibu hamil, kesehatan anak, dan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, ketahanan keluarga dapat dibangun melalui penguatan informasi yang disampaikan secara berkala.
Aksi pemberdayaan melalui pendidikan informal lainnya juga dapat dilakukan melalui penyediaan rumah singgah. Rumah singgah merupakan tempat yang dapat dijadikan wadah bagi anak-anak jalanan yang putus sekolah untuk memperoleh edukasi dan penyuluhan agar tidak terjerumus dalam penyimpangan. Contoh edukasi tersebut, yaitu pengajaran baca tulis, penyuluhan bahaya narkoba, seks bebas, dan pernikahan dini. Aksi pemberdayaan di bidang Pendidikan lainnya, yaitu penyediaan taman baca. Taman baca berguna untuk menyediakan fasilitas buku dan edukasi terhadap kelompok tertentu. Misalnya, mengedukasi petani, peternak, anak-anak, perempuan, atau kelompok marginal lainnya. Peningkatan kemampuan literasi dengan menyediakan bahan bacaan dapat menjadi alternatif Upaya peningkatan pendidikan komunitas lokal.
pakah kalian tertarik untuk melakukan aksi-aksi pemberdayaan di bidang pendidikan? Kalian dapat melakukannya dengan pengetahuan dan bekal ilmu yang dimiliki. Misalnya, kalian dapat memberikan bimbingan belajar terhadap komunitas atau anak-anak di lingkungan sekitar kalian yang belum mampu membaca, menulis, atau berhitung. Kalian juga dapat menjadi relawan untuk memberikan pelayanan sosial pada masyarakat melalui organisasi di sekolah seperti Pramuka dan Palang Merah Remaja.
4. Bidang Lingkungan
Peran komunitas lokal dalam melestarikan lingkungan sangat dibutuhkan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan karakteristik lingkungan geografis yang berbeda-beda. Kearifan lokal berupa pengelolaan potensi alam dapat dikembangkan menjadi aksi pemberdayaan untuk pelestarian lingkungan. Upaya pemberdayaan dalam pelestarian lingkungan juga dibutuhkan seiring gaya hidup masyarakat modern yang menghasilkan banyak sampah dan limbah.
Apakah kalian juga menerapkan upaya pelestarian lingkungan sekitar? Apa saja upaya yang telah kalian lakukan untuk melestarikan lingkungan? Coba ceritakan pengalaman kalian dalam forum diskusi kelas secara bergantian. Adapun contoh penerapan praktik baik pemberdayaan lingkungan sebagai berikut.
Setiap daerah memiliki kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, keterlibatan komunitas lokal menjadi salah satu kunci keberhasilan pemberdayaan tersebut. Sebagai contoh, kearifan lokal bapongka dalam komunitas Bajo di Desa Bangganan Kabupaten Banggai Kapulauan Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam bapongka terdapat beberapa pantangan yang harus ditaati masyarakat suku Bajo ketika melaut, seperti dilarang membuang bekas cucian beras, kulit jeruk, sisa kopi, dan sampah lainnya ke laut.
Bapongka dianggap sebagai elemen pengelolaan sumber daya laut dan pesisir dengan tujuan keberlanjutan. Komunitas masyarakat pesisir lain biasanya juga memiliki kearifan lokal untuk tidak menangkap ikan menggunakan peledak, racun, dan pukat harimau. Komunitas lokal biasanya menggunakan alat tradisional seperti perangkap ikan dan alat pancing.
Setiap hari kebutuhan atau konsumsi atas hasil laut makin meningkat. Kondisi tersebut mendorong tingginya eksploitasi sumber daya laut. Eksploitasi menyebabkan spesies dan biota laut rusak. Terkadang banyak, masyarakat lokal justru terlibat dalam eksploitasi tersebut. Mereka mengabaikan kearifan lokal demi mencukupi permintaan pasar dan memenuhi kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pemberdayaan untuk menumbuhkan kesadaran komunitas lokal mengenai pentingnya kelestarian laut. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui edukasi dan pembangunan pusat konservasi laut. Selain sebagai wilayah konservasi, masyarakat juga dapat mengembangkannya untuk wisata edukasi. Dengan demikian, pemenuhan ekonomi masyarakat dapat berkembang melalui sektor usaha yang lebih positif. Upaya pemberdayaan serupa juga dapat diterapkan untuk pelestarian lingkungan di wilayah hutan, perkebunan, ataupun danau. Sebagai contoh, konservasi dengan membudidayakan kembali tanaman yang mulai langka seperti bunga edelweis. Bunga abadi tersebut terancam punah seiring meningkatnya minat masyarakat di sektor wisata alam.
Meningkatnya kebutuhan pangan atau komoditas tertentu menyebabkan pembukaan lahan makin tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pemberdayaan dalam pengembangan teknologi pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui budi daya tanaman metode hidroponik dan aquaponik. Kedua metode tersebut dapat dilakukan di lahan sempit. Selain itu, pemberdayaan komunitas lokal dalam mengolah atau mendaur ulang sampah juga dibutuhkan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Aksi pemberdayaan tersebut dapat kalian temukan pada komunitas lokal yang menggalakkan bank sampah. Sampah dibeli dari masyarakat sekitar untuk didaur ulang menjadi barang-barang tepat guna bernilai ekonomi tinggi.