Ragam Masalah Sosial Akibat Globalisasi dan Era Digital

Apakah semua masalah sosial disebabkan oleh globalisasi dan perkembangan dunia digital? Jawabannya tentu saja tidak. Ada beberapa masalah sosial terjadi akibat kurangnya kemampuan melakukan adaptasi pada era global dan digital. Apa saja masalah social tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, Simak penjelasan berikut.

1. Neokolonialisme

Transformasi dan sistem dunia saat ini mengarah pada bentuk baru dan tanpa batas. Setiap negara tidak berdiri sendiri dan saling membutuhkan. Meskipun demikian, hubungan tersebut tidak sepenuhnya menimbulkan dampak positif. Ada dampak negatif yang menjadi tantangan pada era globalisasi dan digital saat ini. Salah satu dampak tersebut adalah berkembangnya neokolonialisme.

Secara sederhana, neokolonialisme dipahami sebagai penjajahan dalam bentuk baru. Pada 1940-an hingga 1960-an, berbagai bentuk kolonialisme lama mengalami keruntuhan. Bentuk-bentuk penaklukan langsung menggunakan kekuatan militer telah berakhir. Banyak negara baru muncul seiring lepasnya dominasi kekuatan asing di negaranya. Pada umumnya negara-negara tersebut muncul sebagai negara berkembang. 

Banyak negara berkembang merupakan bekas negara jajahan (poskolonial). Kondisi tersebut tentu berbeda dengan negaranegara maju yang pernah menjajah atau sudah merdeka terlebih dahulu. Tantangan sistem pemerintahan, stabilitas politik, sumber daya manusia, dan ekonomi menjadi permasalahan yang harus diselesaikan pada awal kemerdekaan, bahkan hingga saat ini. Oleh karena itu, tidak jarang negara-negara maju yang didominasi negara-negara Barat, menjadi role model atau kiblat yang banyak diadopsi negara-negara berkembang.

Tidak semua negara kolonial rela melepaskan negara yang pernah dijajahnya. Mereka menggunakan pengaruh tertentu dan dominasi melalui cara-cara nonfisik atau kekerasan seperti masa penjajahan. Neokolonialisme dilakukan melalui berbagai cara, yaitu aliansi tau organisasi persekutuan tertentu, pasukan militer dan senjata, pinjaman luar negeri, investasi asing, dan perusahaan multinasional. Neokolonialisme dapat menyebabkan suatu negara tidak dapat menghindari dominasi dari pihak asing. Bahkan, mereka cenderung mengikuti pengaruh, kebijakan, atau kepentingan pihak asing. Inilah salah satu bentuk neokolonialisme.

Neokolonialisme merupakan kelanjutan dari kolonialisme yang dilakukan melalui sarana ekonomi atau moneter, budaya, politik, ideologi, sastra dan pendidikan serta bentuk lainnya (Nkrumah dan Nkrumah, 1965). Dapat disimpulkan, neokolonialisme berkaitan dengan kontrol tidak langsung melalui kapitalisme, globalisasi bisnis, dan budaya untuk memengaruhi suatu negara. Upaya tersebut digunakan sebagai pengganti cara-cara lama seperti kontrol militer langsung (imperialisme) (Marut, 2015).


2. Ketertinggalan dan Ketimpangan Budaya

Dominasi yang mengarah pada neokolonialisme ternyata tidak hanya terjadi pada aspek ekonomi. Pertukaran budaya akibat arus globalisasi dan perkembangan dunia digital juga mengalami kondisi serupa. Kemajuan teknologi yang tidak diiringi dengan perkembangan pola perilaku masyarakat dapat menyebabkan terjadinya ketertinggalan budaya (cultural lag). Cultural lag ditandai dengan perubahan budaya material yang lebih cepat daripada budaya nonmaterial (Kendall, 2012).

Selain ketertinggalan budaya, terdapat pula masalah ketimpangan budaya. Dapatkah kalian menunjukkan contoh fenomena ketimpangan budaya? Coba ceritakan di kelas. Selanjutnya, mari simak infografik berikut!

Indonesia memiliki banyak bahasa daerah yang tersebar di seluruh pulau. Akan tetapi, kekayaan bangsa Indonesia dapat memudar seiring arus globalisasi dan era digital. Sebagian kelompok masyarakat lebih memilih menguasai bahasa asing dibandingkan bahasa daerahnya.

Seharusnya kondisi tersebut diimbangi dengan penguatan Bahasa daerah. Membiasakan diri menggunakan bahasa daerah dengan baik dalam percakapan sehari-hari di luar pertemuan formal menjadi salah satu solusinya.

Globalisasi dan dunia digital mendorong budaya asing makin mudah masuk sehingga memengaruhi pola perilaku serta tatanan sosial masyarakat yang sudah mapan. Bahkan, beberapa kalangan menganggap budaya-budaya asing berkedudukan lebih tinggi dibandingkan budaya daerah/lokal. Kondisi tersebut berpotensi melunturkan rasa cinta masyarakat terhadap budaya lokal sehingga terjadi ketimpangan budaya. Apakah yang dimaksud dengan ketimpangan budaya? Ketimpangan budaya dapat dimaknai sebagai kondisi ketika masyarakat lebih menghargai dan mengagungkan budaya baru dibandingkan budaya aslinya. Ketidaksetaraan atau ketimpangan budaya tersebut muncul dari diskriminasi, stigmatisasi, atau pelabelan kelompok sosial tertentu (Aktar dan Alam, 2021).


3. Konsumerisme dan Hedonisme

Mari simak gambar berikut!

Apakah kalian pernah melihat strategi pemasaran produk seperti pada gambar di atas? Apakah strategi pemasaran pada gambar dapat mendorong konsumerisme? Coba diskusikan pertanyaan tersebut bersama teman kalian dalam forum diskusi kelas.

Setelah mendiskusikan pertanyaan tersebut, dapatkah kalian menjelaskan konsep konsumerisme? Konsumerisme dapat diartikan sebagai gaya hidup yang tidak rasional karena lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Misalnya, seseorang lebih memilih membeli banyak barang bermerek yang mahal dibandingkan kebutuhan pokok untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Gaya hidup yang sifatnya berlebihan juga menjadi salah satu ciri konsumerisme (Sanjaya et al., n.d.).

Penawaran produk atau jasa pada era globalisasi saat ini tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga melalui dunia digital. Semua orang dapat menjadi penjual dan pembeli tanpa harus pergi ke suatu tempat. Toko-toko online di berbagai aplikasi jual beli menawarkan berbagai produk melalui dunia digital. Banyaknya pilihan produk, kemudahan bertransaksi, dan persaingan pasar mendorong masyarakat makin konsumtif. Adanya diskon, promo, dan hadiah antarpenyedia jasa jual beli online mampu menarik daya beli masyarakat. Dengan adanya penawaran tersebut masyarakat menjadi makin kurang selektif dalam menentukan prioritas kebutuhan hidupnya.

Konsumerisme tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik, namun juga jasa, misalnya melalui hiburan seperti film dan gim online. Beberapa kelompok masyarakat, terutama generasi muda saat ini memanfaatkan banyak waktunya untuk menikmati hiburan, seperti gim online. Akibatnya, mereka lalai membagi waktu untuk bekerja, belajar, beribadah, bahkan berinteraksi dengan keluarga. Kalian hendaknya mewaspadai sikap tersebut. Misalnya, dengan mengenali gejala perubahan diri sejak dini. Adapun ciri orang yang mengalami kecanduan terhadap gim online sebagai berikut.

Perilaku seperti pada infografik di atas juga dapat memicu hedonisme. Apa yang dimaksud dengan hedonisme? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Misalnya, perilaku mabuk-mabukan, berjudi, seks bebas, dan narkoba. Perilaku tersebut menyebabkan seseorang mengabaikan norma-norma agama, hukum, bahkan sosial budaya.


4. Kerusakan Lingkungan

Konektivitas antarbangsa melalui perdagangan dan industrialisasi menimbulkan konsekuensi besar bagi lingkungan. Peningkatan populasi penduduk dunia menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan dan sumber energi dalam masyarakat. Suatu negara perlu menjalin kerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Akibatnya, terjadi kegiatan ekspor dan impor produk unggulan tiap-tiap negara. Kondisi demikian menyebabkan terjadinya gangguan ekonomi di suatu negara akan menimbulkan dampak bagi negara lain. Misalnya, perang menyebabkan rantai pasokan pangan di beberapa negara terhambat sehingga terjadi kelangkaan.

Guna memenuhi kebutuhan dan mendapat keuntungan ekonomi, eksplorasi alam dan industrialisasi pun dilakukan di berbagai wilayah. Negara manakah yang berpotensi menjadi penghasil pangan, bahan baku industri, dan energi tersebut? Sebagian merupakan negara berkembang yang memiliki hasil alam melimpah. Sebagian negaranegara tersebut negara bekas jajahan. Hasil alam mereka dahulu diambil secara paksa oleh negara-negara koloni. Lantas, bagaimana negaranegara berkembang membangun sektor ekonomi dan industrinya pasca kemerdekaan? Negara-negara berkembang mengandalkan utang luar negeri dari lembaga dunia seperti World Bank dan International Monetary Fund (IMF). Sebagian lainnya bertumpu pada investor asing. Selanjutnya, mari perhatikan gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan lahan tambang yang sudah tidak beroperasi. Investasi ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk industrialisasi mendorong terjadinya eksploitasi alam secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kerusakan lahan seperti tampak pada gambar 3.8. Mari renungkan bersama, bagaimana dampak kerusakan tersebut bagi masyarakat sekitar dan bumi kita? Kekayaan alam seharusnya dikelola dengan memperhatikan prinsip Pembangunan berkelanjutan. Jika tidak, kekayaan alam akan rusak dan tidak dapat dimanfaatkan untuk generasi berikutnya.

Kerusakan lingkungan juga dapat disebabkan oleh gaya hidup masyarakat modern yang serba instan. Misalnya, masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum. Selain itu, makin banyak sampah plastik dari sisa kemasan produk yang dikonsumsi sehari-hari. Ada juga perilaku Masyarakat yang membuang sampah tanpa dipisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan nonorganik. Ada beberapa jenis sampah yang sulit terurai. Gas karbon kendaraan dan gas metana dari sampah makanan yang tidak terurai dengan baik dapat merusak bumi.

Mari perhatikan gambar berikut.

Infografik di atas membahas mengenai perubahan iklim. Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Cermati faktor penyebab dan dampak perubahan iklim yang tersaji pada infografik tersebut. Apa yang kalian simpulkan? Coba kemukakan pendapat kalian di kelas secara santun.


5. Kejahatan Siber

Apakah kalian atau anggota keluarga kalian pernah menjadi korban kejahatan siber? Sebagai contoh, saldo rekening atau dompet digital tiba-tiba berkurang. Jika pernah, coba ceritakan pengalaman kalian agar menjadi pembelajaran bersama di kelas.

Kehidupan masyarakat yang serba digital saat ini harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai. Bagaimana caranya? Terapkan tips berikut.

Ada banyak jenis kejahatan di dunia maya. Salah satunya, kejahatan dunia maya murni (cyber-dependent crimes), Jenis kejahatan ini dilakukan melalui serangan komputer jaringan komputer, atau bentuk lain dari teknologi informasi komunikasi (TIK). Apa saja bentuk kejahatan yang dilakukan? Tindakan cyber-dependent crimes secara umum dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu menyusup secara illegal ke jaringan komputer (peretasan) dan gangguan atau penurunan fungsi komputer serta jaringan (misalnya melalui virus). Akibatnya, data pengguna menjadi rusak atau hilang. Selain itu, kejahatan tersebut dapat dilakukan melalui pesan yang dikirim melalui email tidak dikenal. Ketika pesan tersebut dibuka, peretas akan lebih mudah melakukan kejahatan siber (McGuire dan Dowling, 2013).

Kejahatan dunia maya juga dapat dilakukan oknum tertentu dengan melakukan penipuan. Misalnya, kalian membeli produk secara online namun barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan pesanan. Jual beli online saat ini menjadi gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Biasanya, produk online yang dijual tersebut hanya mengandalkan foto dan video. Oleh karena itu, produk yang dibeli berisiko tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Beberapa oknum penjual biasanya hanya mengedit gambar sehingga menjadi lebih bagus dari aslinya. Kalian perlu berhati-hati agar terhindar dari penipuan online tersebut. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel